Kamis, 10 Januari 2013

Fusilli bolognese sauce

Bahan-bahan :
1. Fusilli secukupnya
2. daging cincang 200 gr
3. seledri 1 ikat
4. bawang bombay 1 buah
5. keju cheddar 90 gr
6. butter 3, 5 sdm
7. susu cair plain 1 gelas
8. tomato puree (pasta tomat) 1 kaleng 9. olive oil 3 sdm
10. oregano
11. garam
12. merica.
13. kaldu 4 blok (larutkan dlm 1 gelas)

Cara memasak :

Pertama2 siapkan panci anti lengket untuk merebuk pasta, isi dengan air dan garam secukupkan setelah mendidih masukan pasta, tunggu sampai kematangan cukup,kemudian tirikan. Olahan ke 2 qta siapkan wajan anti lengket untuk menumis sausnya. Masukan olive oil+butter aduk hingga mencair dengan api kecil (slow heat)kemudian masukan irisan bawang bombay+seledri dirajang sampai halus,masak hingga warna keemasan,tuangkan daging cincang tumis lg hingga warna kecoklatan matang,kemudian masukan air kaldu perlahan2 biarkan meresap,lakukan berkali-kali sampai kaldu habis,masukan pasta tomat aduk lagi,biarkan meresap terahir masukan susu,sebagai pelengkap rasa tambah garam,merica,oregano secukupnya, setelah semua cukup matang diangakt tuang dalam wadah taburi dengan parutan keju , pasta siap untuk dihidangkan..

Jumat, 25 Februari 2011

5 Langkah Panjangkan Bulu Mata Secara Alami

Dok. Thinkstock
Jakarta - Bulu mata yang panjang dan lentik membuat wajah tampak lebih cantik. Wanita biasanya menciptakan efek bulu mata yang indah dengan maskara dan bulu mata palsu. Ada juga beberapa produk kosmetik yang mengklaim bisa menumbuhkan bulu mata lebih panjang.

Tapi tahukah Anda, ada beberapa tips yang bisa menumbuhkan bulu mata secara alami. Dikutip dari Ehow, berikut ini lima cara agar bulu mata tumbuh panjang alami.

1. Minum multivitamin untuk merangsang pertumbuhan bulu mata. Vitamin E, selain baik untuk kulit dan rambut, juga bisa menstimulasi pertumbuhan bulu mata. Konsumsilah vitamin E secara rutin. Bisa dengan minum kapsul per hari atau rajin makan kacang-kacangan dan sayuran hijau.

2. Beri pelumas pada bulu mata, seperti minyak zaitun atau petroleum jelly agar bulu mata kuat dan sehat. Oleskan produk tersebut pada malam hari, dan bersihkan setelah bangun tidur esok paginya.

3. Terapkan minyak vitamin E pada bulu mata menggunakan sikat khusus yang bersih.

4. Rajinlah menyikat bulu mata setiap hari dengan sikat khusus, agar terhindar dari debu dan kotoran, juga membuat bulu mata selalu rapi.

5. Jangan lupa bersihkan maskara dan eyeliner sebelum tidur. Partikel kimia yang terdapat dalam alat rias mata bisa membuat bulu mata rusak jika terlalu sering dibiarkan semalaman.

Rabu, 23 Februari 2011

cara menghargai pendapat orang lain..PENTING??

Allah Azza wa Jalla berfirman.
“(Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu) : “Hendaklah kalian menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kalian menyembunyikannya…)” [Ali-Imran : 187]
Meskipun yang keliru itu adalah orang terbaik atau orang yang paling tinggi martabatnya (dia tetap tidak boleh didiamkan, -red) karena kedudukan al-haq lebih tinggi dari dirinya.
Lihatlah! Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhu membantah pendapat Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu ‘anhuma ketika mereka menyelisihi dalil tentang pembatalan haji ke umrah. Dan Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Hampir saja ada batu yang jatuh dari langit menimpa kalian. Aku mengatakan Rasulullah bersabda, sedangkan kalian mengatakan Abu Bakar dan Umar mengatakan”. Karena tidak boleh berijtihad, jika ada nash atau dalil.
Oleh karena itu, tidak boleh menghargai pendapat orang lain dengan mengorbankan agama. Membantah kesalahan, bukan berarti merendahkan atau menurunkan derajat orang yang dibantah. Kecuali jika yang dibantah itu bukan ahli ilmu, maka keadaan orang ini harus dijelaskan, supaya ia tidak dianggap sebagai ulama, karena ia bukan ulama. Para ulama tidak membolehkan umat mendiamkan kesalahan-kesalahan mereka (jika ada, red), dan mereka juga tidak merasa berat menerima kebenaran dari orang yang membawakannya.
Contohlah Imam Abu Hanifah rahimahullah, beliau berkata : “Jika ada hadits yang datang dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi was allam, maka kami taat sepenuhnya. Jika ada ucapan yang datang dari para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka kami taat sepenuhnya. Jika ada ucapan yang datang dari selain mereka, maka mereka adalah tokoh, dan kami juga tokoh”. Maksudnya, sama-sama ulama, selama itu merupakan masalah ijtihadiy
Masalah ijtihadiy, yang belum jelas kebenarannya, tidak bisa diingkari apabila yang berpendapat itu seseorang yang berhak untuk berijtihad. Yaitu yang memenuhi persyaratan sebagaimana disebutkan dalam kitab-kitab ushul, bukan seorang yang merasa berilmu, padahal bodoh. Jadi, berijtihad bukan hak semua orang.
Imam Malik rahimahullah juga berkata : “Kita semua bisa membantah dan bisa dibantah, kecuali penghuni kubur ini”. Maksudnya, ialah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi, tidak ada seorangpun yang tidak boleh dibantah jika salah, dan ia tidak boleh fanatik dengan pendapatnya.
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata : “Jika ucapanku bertentangan dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka benturkanlah pendapatku dengan tembok”. Maksud beliau, tinggalkanlah pendapatku
Imam Ahmad rahimahullah berkata : “Aku heran dengan sebagian manusia yang sudah mengetahui sanad dan keshahihan sanad, namun mereka mengikuti pendapat Sufyan. Padahal Allah Azza wa Jalla berfirman.
“(Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih)” [An-Nur : 63]
Kemudian, untuk diketahui, orang-orang yang mempropagandakan slogan “menghargai pendapat orang lain”, mereka ini hanya akan menghormati dan menghargai pendapat-pendapat yang sesuai dengan nafsu dan sejalan dengan ambisi mereka, meskipun pendapat itu bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka tidak akan menghargai pendapat yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, jika pendapat ini berseberangan dengan nafsu dan ambisi mereka. Bahkan kemudian, mereka menyematkan gelar jumud (beku, tidak fleksibel), ekstrim, dangkal, dan berbagai gelar buruk lainnya terhadap pendapat yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Juga dalam memberikan bantahan, tidak harus menyebutkan kebaikan orang yang dibantah, sebagaimana dikatakan para pengusung pendapat muwazanah (keseimbangan)[1]. Karena tujuannya bukan mengoreksi orang itu, namun hanya menjelaskan kesalahan-kesalahannya supaya orang lain tidak terpedaya. Sekali lagi bukan meluruskan orang itu.
Membantah orang yang menyimpang dalam urusan din (agama) merupakan perkara wajib, supaya al-haq tidak bercampur dengan yang bathil. Allah Azza wa Jalla telah membantah perkataan orang-orang kafir dan orang-orang munafiq dalam kitab-Nya yang mulia.
Ketika Abu Sufyan mengatakan kepada kaum muslimin saat perang Uhud, “kami memiliki Uzza, sedangkan kalian tidak memiliki Uzza”, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada para sahabat.
“Tidakkah kalian membalasnya?” Para sahabat berkata ; “Wahai Rasulullah, apa yang harus kami ucapkan ?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Allah Azza wa Jalla adalah maula (pelindung) kami, sedangkan kalian tidak memilki maula” [2]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah menyuruh Hassan bin Tsabit Radhiyallahu ‘anhu membantah kaum musyrikin dengan menggunakan syair-syairnya Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Jawablah untukku, dan semoga Ruhul-Qudus (Malaikat Jibril) bersamamu” [3]
Lalu Hassan membantah kaum musyrikin dengan bantahan yang lebih menyakitkan dari hujaman anak panah dan tombak. Dan para ulama terus melakukan bantahan terhadap orang-orang yang menyimpang. Kitab-kitab mereka, dalam masalah ini sudah ma’ruf (dikenal).
Hanya saja (yang perlu diperhatikan, red) dalam membantah harus tetap dengan menggunakan adab-adab yang disyari’atkan. Dan tujuan melakukan bantahan ialah membela kebenaran, bukan membela diri dan menghabisi orang yang dibantah.
Hendaklah tidak menyinggung pribadi orang yang dibantah, (misalnya) dengan menjarh atau merendahkannya, kecuali jika orang yang dibantah itu sesat, atau ahli bid’ah, atau orang yang sok tahu dengan berbicara atas nama Allah dan Rasulullah tanpa dasar ilmu. Kalau keadaannya seperti ini, maka si pembantah wajib menjelaskan keadaan ilmu dan din (agama) seorang yang dibantahnya, sehingga ucapan orang yang dibantah itu tidak dipercaya, dan pendapat yang datang darinya tidak diambil, karena sarana yang bisa menyempurnakan suatu yang wajib, maka hukumnya wajib.
Allah Azza wa Jalla berfirman tentang ahli kitab yang mencela kaum muslimin, mengejek dan menyematkan gelar buruk pada mereka.
“Katakanlah (wahai Muhammad) : “Apakah akan aku beritakan kepada kalian tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuk dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi (dan orang yang) menyembah Taghut”. Mereka itu lebih buruk tempatnya di lebih tersesat dari jalan yang lurus” [Al-Maidah : 60]
Ringkasnya, dalam keadaan bagaimana pun, seorang ahli ilmu tidak boleh mendiamkan perkataan orang-orang yang menyimpang dan perkataan orang-orang soak tahu yang terus mengatakan sesuatu yang tidak mereka ketahui (hakikatnya, red). Seorang ahli ilmu, wajib menjelaskan al-haq dan membantah kebathilan, sebagai bentuk pembelaan terhadap Allah Azza wa Jalla, Rasul-Nya, Kitab-Nya, dan pembelaan terhadap seluruh kaum muslimin. Allah Azza wa Jalla berfirman.
“Dan Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan (yang benar)” [Al-Ahzab : 4]
Dalam mukaddimah (pembukaan) bantahan terhadap Jahmiyah, Imam Ahmad rahimahullah mengatakan.
“Segala puji milik Allah Azza wa Jalla yang telah menjadikan pada setiap masa, sekelompok ahli ilmu yang membersihkan penyimpangan orang-orang yang berbuat ghuluw terhadap Kitabullah, pengakuan orang-orang yang menolak sifat-sifat Allah, serta menghilangkan penakwilan-penakwilan orang jahil.
Para ahli ilmu ini mendakwahi orang yang sesat menuju petunjuk. Mereka bersabar dari gangguan orang-orang yang sesat. Betapa banyak orang-orang sesat itu telah mendapatkan petunjuk dengan perantaraan para ahli ilmu. Dan betapa banyak menusia yang dimatikan (hatinya, red) oleh iblis telah dihidupkan kembali melalui para ahli ilmu. Alangkah baiknya pengaruh mereka kepada manusia, dan alangkah buruk balasan manusia kepada mereka”.
Demikian, kita memohon kepada Allah Azza wa Jalla agar diberi ilmu yang bermanfaat dan amalan shalih. Kita memohon kepada Allah Azza wa Jalla agar memperbaiki para penguasa kita, dan para penguasa kaum muslimin dimanapun berada ; agar Allah memenangkan din (agama)-Nya dan meninggikan kalimat-Nya, memberikan petunjuk kepada kaum muslimin yang tersesat.
Kita memohon kepada Allah Azza wa Jalla agar memperlihatkan al-haq itu sebagai kebenaran dan memberikan kekuatan kepada kita untuk mengikutinya ; serta memperlihatkan kebathilan itu sebagai kebathilan dan memberikan kekuatan kepada kita untuk menjauhinya.
Kita memohon kepada Allah agar tidak menjadikan suatu kebathilan itu menjadi samara-samar, sehingga mengakibatkan kita tersesat.
[Al-Bayan Li Akhta’i Ba’dhil Kuttab, 2/62-64]

Rabu, 09 Februari 2011

9 Cara Menyayangi Diri Sendiri


  1. Belajarlah untuk mengungkapkan perasaan anda. Berbagilah kesedihan dan kekecewaan pada seseorang yang anda percaya, jangan biarkan tersimpan dalam hati. Suasana hati anda akan terasa berbeda setelah beban perasaan diungkapkan.
  2. Jangan membandingkan diri anda dengan orang lain. Terlalu mengagumi apa yang dimiliki orang lain, dan mengabaikan kelebihan diri sendiri akan menimbulkan iri hati. Keadaan ini tak jarang berubah menjadi rasa benci pada diri sendiri. Karena itu, jangan pernah menganggap siapapun lebih tinggi dari diri anda.
  3. Pertahankan Hak anda sebagai manusia. Jangan biarkan diri anda diinjak - injak oleh orang lain. Ketika anda meletakkan diri anda dibawah kaki orang lain, maka mereka akan selalu mengharapkan anda untuk jadi sempurna, dan marah ketika anda membuat mereka kecewa.
  4. Belajarlah untuk rileks. Ada banyak buku, kaset, video, kursus dan materi lain yang dapat mengajarkan cara untuk rileks. Relaksasi akan menyegarkan pikiran, membuat tubuh lebih sehat, juga melepaskan tekanan dan ketegangan.
  5. Sempatkan untuk bermain. Ingatlah bahwa satu - satunya alasan kita bermain adalah untuk kesenangan. Ingatkan diri anda bahwa anda berhak memiliki waktu untuk bermain.
  6. Jangan lupa untuk tertawa, terutama menertawakan diri sendiri. Carilah kelucuan pada hal - hal di sekitar anda. Sesekali, lakukan hal - hal konyol yang diluar dugaan orang.
  7. Regangkan otot - otot anda. Berkeringatlah..! Tak perlu alat olahraga yang mahal atau jadi anggota klub kesehatan yang mahal. Cukup lakukan dengan berjalan kaki, naik sepeda, atau naik turun tangga.
  8. Berlatihlah menjadi orangyang selalu positif dan bersemangat. Setiap kali anda menyemangati orang lain, anda tidak hanya m,erasa lebih baik, tetapi anda juga membangun seangat dalam diri sendiri.
  9. Berikanlah perhatian pada kehidupan spiritual anda. Duduklah dengan tenang, dengarkan suara di dalam diri anda. Luangkan waktu utnuk memikirkan hal - hal yang membawa kedamaian, keindahan dan ketentraman untuk hidup anda.